Debat Pilketos: Pertarungan Ide Tiga Paslon di SMA Negeri 1 Wirosari
Dengan energi yang membara dan sorakan yang menggema, GOR Grha Samapta SMA Negeri 1 Wirosari menjadi tempat penuh kemeriahan dan kegembiraan menyambut Debat Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS pada Senin, 7 Oktober 2024. Debat ini menghadirkan tiga pasangan calon (paslon) yang beradu gagasan tentang sejumlah topik utama, di antaranya: keorganisasian, ke-OSIS-an, manajerial, kepemimpinan, dan wajah OSIS.
Acara ini dimeriahkan oleh tim sukses dari masing-masing paslon serta seluruh warga Smansawira, menambah atmosfer antusias yang semakin meluap.
Kendati demikian, ketegangan tidak luput menjadi bagian dalam debat. Terdapat lima panelis yang turut andil dalam Pilketos 2024, antara lain: Ibu Sukinah, S.Pd., selaku Kepala Sekolah; Ibu Mustikorini, S.Pd.; Bapak Tri Winanto, S.Si.; Ibu Ririk Niangkasawati, S.Pd.; dan Bapak Iguh Prasetyo, S.Pd.
Beberapa pertanyaan diajukan oleh para panelis, salah satunya oleh Ibu Ririk Niangkasawati, S.Pd. "Bagaimana keterlibatan pihak ketiga (seperti guru) saat proses evaluasi kalian? Perlu atau tidak? Jika tidak, bagaimana mekanisme evaluasi konkret antara OSIS dengan pihak lain?" tanya Ibu Ririk.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Paslon 3 (Dzulqi Widayana dan Arum Viana Tasya) menyatakan bahwa tidak semua proses evaluasi memerlukan pihak ketiga. "Kalau rekapan dalam satu tahun, guru itu perlu. Namun, untuk evaluasi saat event, sepertinya tidak perlu," ungkap Dzulqi.
Di sisi lain, Restu dari Paslon 01 dan Nabil dari Paslon 02 memberi tanggapan serupa. "Evaluasi dengan para guru perlu, karena guru nantinya dapat memfasilitasi," jelas Restu. "Evaluasi dengan pihak ketiga itu sangat diperlukan, namun dengan interaksi nonformal," tegas Nabil.
Ibu Mustikorini, S.Pd., menjelaskan bahwa dalam kurikulum merdeka, sekolah bekerja sama untuk membangun karakter. Program mengenai pendidikan karakter menjadi salah satu pertanyaan untuk masing-masing paslon. "Program apa yang akan kalian canangkan untuk membantu pendidikan karakter seluruh siswa SMA Negeri 1 Wirosari?" tanya Ibu Mustikorini.
Meskipun tidak menjawab secara spesifik, Dzulqi (Paslon 03) dengan lugas menyatakan, "Anggota OSIS dapat memberi contoh terlebih dahulu dan menjadi teladan bagi para siswa." Sementara itu, Paslon 01 dan 02 lebih menekankan pada program LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). "Kami akan mengadakan program LDK untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan anggota OSIS," jelas Restu.
Paslon 02 (Aflah Fairus Malika dan Nabil Musaddid) menekankan bahwa program LDK ini akan dilaksanakan untuk beberapa ekstrakurikuler, meskipun tidak secara keseluruhan berdampak pada seluruh siswa Smansawira. "Program LDK untuk melatih pengembangan karakter ini akan kami laksanakan untuk beberapa ekstra," ungkap Nabil.
Kejadian tawuran, bullying, dan ketidakbijakan siswa dalam bermedia sosial juga menjadi topik penting dalam debat. "Sebagai pengurus OSIS, apa yang akan kalian lakukan agar teman-teman kalian tidak terlibat dalam hal tersebut?" tanya panelis.
Menanggapi masalah ini, Paslon 1 (Restu Cahya Ningrum dan Ibrahim Movic Haryanto P.) berencana melakukan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh siswa. "Jika ada perilaku tersebut, kita perlu melibatkan orang tua di lingkungan rumah dan melibatkan kesiswaan maupun BK saat di sekolah," tegas Nabil (Paslon 02). Sementara itu, Dzulqi (Paslon 3) menyatakan akan membuat postingan edukasi di media sosial, seperti Instagram, dan berkolaborasi dengan kesiswaan.
Saat sesi tanya jawab dibuka untuk para siswa, Garnetta Rikha dari Kelas XI.5 memberikan pertanyaan terkait isu yang beredar. "Melihat demokrasi sesungguhnya, banyak personal maupun kelompok yang menggunakan money politics dalam perolehan suara. Apa pendapat kalian dan bagaimana cara mengatasinya?"
Masing-masing paslon menegaskan pentingnya mencari bukti sebelum mengambil tindakan. "Jika buktinya kuat, maka tindakan selanjutnya adalah keputusan KPU," jelas mereka. Tentu, money politics akan berdampak besar, seperti mengurangi kualitas kepemimpinan, menurunkan kepercayaan publik, serta menciptakan ketidakadilan dalam pemilihan.
Sebagai penutup, Ibu Sukinah, S.Pd., selaku Kepala Sekolah memberikan pernyataan penutup Debat Pilketos 2024. "Semoga yang terpilih bisa melaksanakan program kerja dengan baik. Selamat berjuang, semoga kalian memperoleh kemenangan dan menjadi pemimpin yang baik."
Berbagai harapan dan doa juga disampaikan oleh para guru panelis agar para paslon bisa menjadi pemimpin-pemimpin luar biasa di masa depan. Untuk yang menang, selalu lakukan refleksi dan jangan berbesar hati.
Debat Pasangan Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS menjadi momentum bagi publik untuk menilai dan memilih kandidat yang tepat untuk membawa perubahan SMA Negeri 1 Wirosari ke arah yang lebih baik.
Penulis Naysa Ariyanti, Kelas XI.10, Tim Jurnalistik SMAN 1 Wirosari.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini