Peringatan Maulid Nabi ke-1447 Hijriah di SMA Negeri 1 Wirosari
Suasana sekolah pada Jumat, 19 November 2025, tampak berbeda dari biasanya. Sejak pagi, guru-guru, siswa-siswi SMA Negeri 1 Wirosari sudah berkumpul di GOR Samapta untuk mengikuti acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dengan penuh khidmat, acara tahun ini mengusung tema “Bina Iman & Taqwa”.
Acara dibuka dengan pembacaan Asmaul Husna yang dipimpin oleh Bapak Muhammad Rofi’i S. Pd., kemudian dilanjutkan lantunan sholawat yang menambah syahdu suasana. Setelah itu, tilawah ayat suci Al-Qur’an dibacakan dengan khidmat, disambung dengan pembacaan tahlil bersama yang dipimpin oleh Bapak Ma’ruf Syaifuddin S.Pd.I.
Dikarenakan kepala sekolah berhalangan hadir, sambutan acara diwakili oleh Waka Kesiswaan yaitu Bapak Tri Winarno S.i. Sambil menunggu kedatangan penceramah, para siswa kembali melantunkan sholawat bersama hingga Ustaz Zein Bashir tiba tepat pukul 09.00 WIB. Kehadirannya disambut antusias oleh seluruh peserta.
Dalam tausiahnya, Ustaz Zein Bashir menyampaikan bahwa memperingati Maulid Nabi merupakan kewajiban umat Islam untuk menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah SAW. Ia juga menegaskan pentingnya sholawat sebagai wujud cinta dan rindu kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau menekankan bahwa meski Rasulullah telah wafat, umatnya tetap berada dalam perhatiannya dan akan mendapat syafaat di akhirat kelak. Tausiah ditutup dengan doa bersama yang diamini dengan penuh kekhusyukan oleh seluruh para hadirin.
Menariknya, di balik suksesnya acara ini, panitia bekerja keras selama berminggu-minggu. Syafira (XI.10) selaku ketua panitia, mengungkapkan bahwa persiapan sebenarnya sudah dimulai sejak tiga minggu sebelumnya. “Awalnya acara mau dibuat tanggal 14, tapi diundur ke 19 November. Jadi kita agak santai dulu, lalu mulai serius dua minggu sebelum dua hari menjelang acara, kita sudah mulai menyiapkan GOR,” jelasnya.
Tantangan terbesar, menurut Syafira, adalah masalah komunikasi antar divisi. “Kalau menurut saya, yang paling menghambat itu miskomunikasi. Kadang ada bagian kegiatan yang belum menyambung dengan dokumentasi, termasuk saya sendiri juga pernah salah komunikasi,” ujarnya jujur. Meski begitu, hambatan itu bisa diatasi dengan komunikasi yang lebih terbuka. “Biasanya kalau ada kendala, kita langsung ngomong ke pembina, atau saling chat pribadi biar jelas. Jadi semua harus transparan,” tambahnya.
Ketika ditanya momen paling berkesan, Syafira menyebut suasana saat Ustaz Zein Bashir datang. “Saya suka banget lihatnya, pas semua ikut sholawatan bareng. Kayak wow, meriah banget dan penuh rasa cinta sama Rasulullah,” katanya penuh semangat.
Sebagai penutup, Syafira menyampaikan harapan agar acara ke depan bisa lebih baik lagi. “Seperti tema acaranya, kita harus meneladani akhlak Rasulullah. Semoga kita bisa jadi siswa-siswi yang berakhlak mulia. Dan semoga peserta lebih antusias, jadi nggak perlu diingatkan terus,” pungkasnya.
Acara Maulid Nabi 1447 H di SMA Negeri 1 Wirosari akhirnya ditutup dengan doa bersama dan lantunan sholawat, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh warga sekolah.
Penulis: Fatimah Permata Putri (X.9), Tim Jurnalistik SMAN 1 Wirosari
Jadilah yang pertama berkomentar di sini