Detail Berita

Merajut Mimpi di Tengah Khidmat Upacara: Hari Guru ke-80 SMA N 1 Wirosari

Kamis, 27 November 2025 10:15 WIB
1 |   -

Merajut Mimpi di Tengah Khidmat Upacara: Hari Guru ke-80 SMA N 1 Wirosari

Wirosari, 25 November 2025 — Hari yang cerah seakan membakar semangat para siswa. Langit biru muda disertai putihnya awan yang memantulkan keindahan yang menyelimuti lingkungan SMA Negeri 1 Wirosari. Hari ini adalah hari yang dinantikan oleh seluruh pelajar untuk merayakan momen istimewa bagi guru tercinta. Hari Guru Nasional ke-80 tahun 2025 menjadi waktu bagi warga sekolah dan masyarakat untuk menyampaikan terima kasih atas dedikasi serta pengorbanan yang sering luput dari pandangan. Bagi para pendidik, hari ini juga menjadi ruang untuk merenungkan praktik pembelajaran, etika profesi, dan pengembangan kompetensi.
Upacara Hari Guru dilaksanakan dengan penuh khidmat dan dibina oleh Bapak Arif Mahmudi, S.Pd., M.Pd., M.Si., selaku Kepala SMA Negeri 1 Wirosari. Dalam amanatnya, beliau membacakan pesan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia pada peringatan Hari Guru Nasional 2025, yang mengusung tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat.” Beliau menyampaikan bahwa tema ini merupakan pernyataan kausalitas yang tegas—tidak ada Indonesia kuat tanpa guru hebat.
Lagu “Hymne Guru” pun dinyanyikan dengan lembut dan penuh penghayatan oleh tim paduan suara. Walaupun sempat terjadi sedikit kendala teknis dalam pelaksanaan peringatan Hari Guru, hal tersebut tidak mengurangi fokus dan antusiasme para siswa dalam mengikuti upacara yang ke-80 ini.
Di sela-sela upacara, Ibu Teteh Ika Lestari, S.Pd., juga membacakan ucapan selamat serta apresiasi setinggi-tingginya kepada pendidik berprestasi berikut:

Ibu Dwi Yuni Karti Kaningtyas, S.Pd. sebagai Guru Transformatif
Bapak Tri Sugiyarto, S.Pd. sebagai Guru Dedikatif
Bapak Prasetyo Budi Maryanto, S.Pd., M.Pd. sebagai Guru Pelopor Komunitas Belajar
Terima kasih atas inspirasi, keteladanan, dan dedikasi yang telah diberikan. Semoga penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus menghadirkan perubahan positif dan menumbuhkan semangat belajar bagi seluruh siswa. Bangga memiliki pendidik hebat seperti Anda semua!

Guru disebut sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa” karena ketulusan mereka dalam mendidik generasi penerus bangsa—sering kali tanpa imbalan setimpal atau pengakuan yang memadai. Guru adalah pendidik profesional yang mengajar, membimbing, melatih, mengarahkan, menilai, serta mengevaluasi peserta didik. Peran mereka bukan hanya mentransfer ilmu, tetapi juga membentuk karakter dan membantu siswa menemukan jati diri serta masa depannya.
Di balik setiap keberhasilan seorang murid, selalu ada kisah tentang guru yang sabar—yang rela meluangkan waktu lebih, tak kenal lelah menuntun langkah, dan tetap percaya pada potensi muridnya bahkan ketika mereka sendiri masih ragu. Dalam diam, guru menanamkan nilai kejujuran, disiplin, rasa ingin tahu, dan semangat pantang menyerah yang kelak menjadi fondasi kokoh bagi kemajuan bangsa.
Namun, menjadi guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Mereka menghadapi tuntutan zaman yang terus berubah: perkembangan teknologi, dinamika sosial, hingga keharusan beradaptasi dalam proses pembelajaran. Meski demikian, para guru tetap berdiri teguh dan menjalankan tugas mulia dengan hati yang ikhlas.
Walaupun hari ini bertepatan dengan pelaksanaan UAS atau ujian akhir semester, para siswa tetap menyambut Hari Guru dengan semangat yang tidak luntur. Ibarat perahu yang tetap berlayar meski ombak ujian menghadang, antusiasme mereka tidak pernah surut untuk menghormati sosok yang telah menuntun langkah mereka. Dengan tawa yang tulus dan senyum yang merekah, siswa SMA Negeri 1 Wirosari merayakan Hari Guru ke-80 dengan kebahagiaan yang akan membekas dalam kenangan.

Hari Guru adalah kesempatan untuk menyampaikan terima kasih yang mungkin belum sempat terucap:


Terima kasih, Guru, atas ilmu, nasihat, dan kebaikan.
Terima kasih telah menjadi pelita dalam gelap, jembatan menuju masa depan, dan sosok yang percaya bahwa setiap anak memiliki cahaya yang menunggu untuk bersinar.
Bukan buku, bukan pula pena; kehebatanmu adalah jiwa yang merdeka.
Di depan kelas atau di layar yang bercahaya, kau tetap merajut mimpi di tengah badai dunia.
Tantangan datang, kurikulum berubah rupa, namun semangatmu tak pernah surut.
Kau beradaptasi, terus belajar, menjadi mata air yang tak pernah kering.
Kami melihat keikhlasan pada mata yang lelah, ketika senyummu mengusir gundah.
Kau adalah Guru Hebat, dengan kesabaran tak terperi—menyambut ragam karakter, mengukir jati diri.
Kau tidak hanya mengisi wadah kosong, tetapi mengajarkan cara memetik bintang di langit tinggi.
Kau menanamkan etika sebelum angka, sebab engkau tahu bahwa karakter adalah mahkota utama.
Di sudut desa maupun kota yang megah, suaramu menjadi bekal yang takkan pecah.
Dari tanganmulah lahir para pemimpin masa depan—insinyur, penulis, peneliti, hingga penjaga bangsa di garis terdepan.
Jika bangsa ini berdiri tegak, itu karena api semangat yang kau sulut.
Jika negeri ini mampu menghadapi rintangan, itu karena pondasi ilmu yang kau tanam sejak awal.
Guru Hebat, engkaulah tiang yang menjaga Indonesia tetap kuat—kini dan selamanya.
Terima kasih atas pengorbananmu yang sunyi. Engkaulah pahlawan abadi yang tak terganti.

Bukan panggung megah yang kau damba, melainkan hening di antara meja-meja.
Tanganmu merangkai aksara menjadi peta, menunjuk arah masa depan.
Kau titipkan benih-benih dalam kepala penuh tanya, menyiraminya dengan kesabaran hingga tumbuh menjadi tunas cita-cita.
Engkaulah pelita di balik jendela kelas, dengan cahaya yang menembus kelam.
Terima kasih, Bapak dan Ibu Guru—jiwa-jiwa ikhlas yang doanya tak pernah padam.

Selamat Hari Guru. Terima kasih telah membangun masa depan, satu jiwa demi satu jiwa.

Penulis: Arti Kusuma D.A. (X.8), Tim Jurnalistik SMAN 1 Wirosari


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini