Lebih dari Sekadar Mengajar: Kombel SMAN 1 Wirosari Pacu “Deep Learning” dalam Berbagi Praktik Baik
Komunitas Belajar (Kombel) SMA Negeri 1 Wirosari kembali menggelar agenda rutin Berbagi Praktik Baik yang diadakan di aula sekolah (19/9/2025). Untuk kali pertama, kegiatan yang diselenggarakan setiap tiga bulan sekali ini menghadirkan Ibu Ririk Niangkasawati, S.Pd., bersama dengan Ibu Dwi Yuni Kartika Ningtyas, S.Pd. dan Ibu Mustikorini, S.Pd., sebagai narasumber untuk berbagi ilmu mengenai Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang mereka peroleh dari pendidikan dan pelatihan intensif di Purwodadi. Tak hanya itu, Bapak Prasetyo Budi M., S.Pd., selaku ketua Komunitas Belajar juga turut serta dalam jajaran narasumber.
Acara yang dihadiri oleh segenap bapak dan ibu guru SMAN 1 Wirosari ini merupakan wadah strategis untuk saling bertukar informasi dan inovasi, dengan tujuan utama meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas.
Dari Diklat ke Ruang Guru: Mengimbaskan Pembelajaran Mendalam
Dalam pemaparannya, Ibu Ririk menjelaskan bahwa agenda ini merupakan tindak lanjut dari penyempurnaan kurikulum oleh Menteri Pendidikan. Fokus utamanya adalah pergeseran dari sekadar transfer ilmu ke pendekatan yang lebih bermakna, yaitu Deep Learning.
"Intinya, yang pertama disasar adalah pola pikir guru. Diubah dari pola pikir “yang penting mengajar” menjadi “apa makna dari mengajar itu sendiri'," ujar Ibu Ririk. Menurutnya, banyak guru mungkin sudah mempraktikkan elemen-elemen Deep Learning, namun melalui forum ini, kerangka teoritis dan sistematikanya disampaikan secara lebih utuh.
Dampak Langsung bagi Siswa: Lahirnya “Aha Moment”
Lantas, apa dampak penerapan Deep Learning bagi siswa? Ibu Ririk menekankan pada terciptanya “Aha Moment” atau momen pencerahan bagi peserta didik.
"Harapannya, siswa tidak hanya tahu teori, tetapi bisa mengaplikasikan materi yang didapat dalam kehidupan sehari-hari atau kontekstual," jelasnya. Sebagai contoh, ketika belajar sistem pernapasan, siswa tidak hanya menghafal organ-organnya, tetapi juga memahami manfaatnya untuk menjaga kesehatan. "Endingnya, siswa tahu manfaat konkret dari yang dipelajarinya," jelas Ibu Ririk.
Agenda Rutin untuk Keberlanjutan Deep Learning
Ibu Ririk menegaskan bahwa Komunitas Belajar adalah jantung inovasi di sekolah. Agenda tiga bulanan ini tidak selalu membahas materi baru dari diklat. Jika tidak ada guru yang mengikuti pelatihan eksternal, forum akan diisi dengan berbagi praktik mengajar inovatif yang sudah diterapkan rekan sejawat di kelas.
"Tujuannya agar guru-guru yang lain “tertular” inovasi tersebut. Jadi, tidak hanya satu guru yang pintar, tetapi kita semua bisa maju bersama," tambahnya.
Untuk memastikan keberlanjutan, materi Deep Learning yang telah dibagikan akan ditindaklanjuti melalui program supervisi. Proses di mana guru saling mengobservasi mengajar ini akan menjadi alat untuk melihat sejauh mana pendekatan baru tersebut diaplikasikan dalam pembelajaran sehari-hari. Bapak Budi, selaku Ketua Kombel, bertugas mengkoordinasi dan memastikan agenda berbagi ini berjalan konsisten.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar formalitas, melainkan bukti nyata komitmen kolektif para pendidik di SMA Negeri 1 Wirosari untuk terus berbenah, berkolaborasi, dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi generasi penerus bangsa.
Penulis: Arfinna Irmaretta P. (XI.8), Tim Jurnalistik SMAN 1 Wirosari
Jadilah yang pertama berkomentar di sini