Detail Berita

Aula SMA N 1 Wirosari Menjadi Saksi Penguatan Literasi Guru 2025

Jumat, 5 Desember 2025 14:38 WIB
5 |   -

 Aula SMA N 1 Wirosari Menjadi Saksi Penguatan Literasi Guru 2025 

Photo by: @krealistik

Wirosari, Kamis 4 Desember 2025—Suasana SMA Negeri 1 Wirosari pagi itu menghadirkan kesejukan dan kehangatan bagi siapa saja yang melangkah ke dalamnya. Cahaya matahari yang lembut menembus jendela, berpadu dengan penerangan ruangan yang hangat, menyambut para Bapak Ibu Guru yang memenuhi Aula sekolah. Satu per satu guru memasuki ruangan setelah melakukan registrasi di depan aula, membawa semangat baru untuk mengikuti rangkaian kegiatan hari itu.

Senyum dan tawa para pendidik menambah kehangatan suasana. Alunan lagu “Mesin Waktu” yang mengiringi membuat ruangan terasa lebih syahdu, menghadirkan nuansa indah bagi siapa pun yang berada di dalamnya. Seolah waktu berhenti sejenak, memberi ruang bagi kebersamaan dan kebahagiaan kecil yang tercipta pagi itu.

Tiba di pembuka acara. Sesi pertama dimulai dengan tema In House Training (IHT) Peningkatan Kompetensi Guru untuk Memperkuat Literasi SMAN 1 Wirosari. Acara dipandu oleh Bapak Muhammad Rofi’i, S.Pd., yang membuka rangkaian kegiatan dengan bacaan basmalah.

Acara dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Ibu Sri Wahyuni, S.Pd. Lagu dinyanyikan dengan penuh khidmat, suara yang bergema memenuhi ruangan, menciptakan perpaduan harmoni yang indah dan penuh makna. Setelah itu, doa dipimpin oleh Bapak Aris Ardianto, S.Pd.I., memohon agar kegiatan berjalan lancar tanpa kendala.

Memasuki sesi sambutan, seharusnya sambutan pertama disampaikan oleh Bapak Arif Mahmudi, S.Pd., M.Pd., M.Si., selaku Kepala sekolah SMA N 1 Wirosari. Namun karena beliau sedang menjalankan dinas di Semarang, sambutan beliau diwakilkan oleh Ibu Mustikorini, S.Pd.

Sambutan kedua disampaikan oleh Ibu Ratna Wulandari, S.Pd., selaku Pengawas Bina SMAN 1 Wirosari. Dalam penyampaiannya, beliau menyinggung perkembangan literasi saat ini, termasuk penggunaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai penilaian kompetensi guru. Beliau juga mengajak para guru untuk berintrospeksi, melihat kembali sejauh mana ilmu yang telah diajarkan dapat dipahami oleh siswa. Sambutan ditutup dengan bacaan basmalah agar acara seterusnya berjalan dengan lancar dan disertai tepuk tangan hangat dari seluruh Bapak Ibu Guru yang berada di dalam aula sekolah. 

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Bapak Tri Winanto, S.Si., selaku Wakil Kepala Kesiswaan. Beliau juga menambahkan pesan terkait mengenai meeting class serta agenda donasi untuk korban banjir di Pulau Sumatra, mengajak seluruh hadirin untuk peduli dan berbagi. Sambutan tambahan juga diberikan oleh Bapak Agus Ahmad Sya’roni, S.Pd.

Pada pukul 09.05 WIB, acara memasuki materi inti bertema “Peningkatan Kompetensi Guru untuk Memperkuat Literasi” yang disampaikan oleh Ibu Ratna Wulandari, S.Pd. Sebelum memulai, beliau menyampaikan satu kalimat yang sarat makna:

“Kita sebagai guru adalah ombak pelaksana kegiatan.” Yang berarti “Ibarat ombak yang terus bergerak dan membawa kehidupan di lautan, guru adalah sosok yang menggerakkan, menghidupkan, dan menjalankan seluruh proses pembelajaran di sekolah”.

Materi beliau disusun berdasarkan Panduan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) SMA serta Panduan Penguatan Literasi–Numerasi SMA. Beliau menjelaskan bahwa literasi bukan hanya sekadar membaca dan menulis, namun kemampuan yang lebih luas: memahami, menalar, serta menggunakan informasi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari maupun karier.

Beliau menguraikan enam jenis literasi yang perlu dikuasai:

  • Literasi Baca Tulis
  • Literasi Numerasi
  • Literasi Sains
  • Literasi Digital
  • Literasi Finansial
  • Literasi Budaya & Kewargaan

Dalam diskusi, Ibu Ratna bertanya mengenai kegiatan literasi yang telah berjalan di sekolah. Bapak Rofi’i menjelaskan bahwa siswa memiliki jadwal literasi setiap Selasa–Rabu. Beliau juga menyebut adanya pojok baca, meski belum berjalan maksimal.

Ibu Ratna memperkenalkan konsep GLS dengan menekankan pentingnya lingkungan fisik sekolah yang mendukung kegiatan literasi, seperti:

  • Perpustakaan sebagai jantung sekolah
  • Sudut baca di setiap kelas
  • Mading dan pajangan karya siswa
  • Pohon literasi serta label ruang yang informatif

“Perpustakaan harus menjadi tempat yang hidup,” ujar beliau. Koleksi buku, baik pelajaran maupun nonpelajaran, harus terus diperbarui agar mampu menyalakan minat baca siswa.

Materi dilanjutkan dengan penjelasan mengenai lingkungan sosio-afektif yang positif, strategi akademik untuk membangun literasi menyeluruh, teknik membaca kritis, penguatan numerasi, serta peran strategis Tim Literasi Sekolah (TLS).

Beberapa peran TLS antara lain:

  • Menyusun program literasi yang komprehensif
  • Mendesain dan memantau kegiatan “15 Menit Membaca”
  • Monitoring jurnal literasi siswa
  • Memberikan pendampingan berkelanjutan bagi guru dan siswa
  • Menjalin kerja sama dengan perpustakaan dan orang tua

Beliau menutup materi dengan harapan:
Peningkatan kompetensi guru → peningkatan kualitas literasi siswa → peningkatan mutu pendidikan sekolah.

Pukul 10.25 WIB, materi selesai disampaikan. Acara ditutup dengan sesi foto bersama yang penuh kehangatan antara Bapak Ibu Guru dan Ibu Ratna. Momen ini menjadi kenangan yang membekas, sebuah potret kebersamaan yang akan tersimpan dengan manis dalam ingatan.

Penulis: Arti Kusuma Dini A. (X.8), Tim Jurnalistik SMAN 1 Wirosari


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini