Detail Berita

Aula dan Hujan: Dua Saksi Diam dalam Perpisahan Purna Tugas

Jumat, 5 Desember 2025 14:53 WIB
4 |   -

 Aula dan Hujan: Dua Saksi Diam dalam Perpisahan Purna Tugas 

Photo by: @krealistik

Wirosari, Kamis, 4 Desember 2025 — Siang itu, langit di atas SMA Negeri 1 Wirosari tampak muram. Pada pukul 12.24 WIB, Bapak Ibu Guru kembali berkumpul di ruang aula, sebuah ruang yang selalu menyimpan jejak harapan dan inspirasi. Meski cahaya di luar seakan tertutup awan kelabu, Aula tetap memancarkan terang dan kehangatan seolah menjadi pusat cahaya yang menolak padam.

Sebelum acara dimulai, para bapak dan ibu guru menikmati hidangan yang telah disajikan. Senyum yang sumringah dan obrolan sederhana menambah kehangatan suasana. Alunan musik lembut mengisi ruangan, menambah kenikmatan setiap momen santai yang tercipta.

Tak lama kemudian, perlahan awan menghitam dan hujan turun deras. Suasana di luar aula terasa dingin dan bergemuruh. Namun di dalam, hangatnya kebersamaan dan lantunan lagu lembut kembali membungkus ruangan. Deru hujan yang jatuh terdengar seperti irama alam yang menemani acara hari itu—tenang, syahdu, dan penuh kesan.

Aula kembali hening ketika tiga sosok yang telah lama berjasa di SMA Negeri 1 Wirosari memasuki ruangan: Ibu Badriyah, S.Pd., Bapak Rasidi, dan Bapak Sudarso. Mereka adalah pahlawan pendidikan yang telah mengabdikan diri dengan sepenuh hati.

Acara dipandu oleh Ibu Teteh Ika Budi Lestari, S.Pd., dengan tema Pelepasan Purna Tugas Guru dan Tendik. Doa dipimpin oleh Bapak Aris Ardianto, S.Pd.I., menambah kekhidmatan jalannya kegiatan.

Sambutan pertama disampaikan oleh Bapak Agus Ahmad Sya’roni, S.Pd., Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, mewakili Kepala Sekolah Bapak Arif Mahmudi, S.Pd., M.Pd., M.Si.

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan haru sekaligus rasa hormat:

“Untuk beliau-beliau yang memasuki masa purna, mungkin secara fisik kita akan jarang bertemu. Namun semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan, umur panjang, dan kebahagiaan untuk mereka.”

Perwakilan purna tugas, Ibu Badriyah, S.Pd., menyampaikan rasa terima kasih yang begitu dalam kepada seluruh guru, karyawan, dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Wirosari.

“Terima kasih atas kebersamaan, kerja sama, dan bantuan selama saya berada di sini,” ucap beliau dengan suara yang menggetarkan ruang aula.

Momen ini akan membawa kerinduan yang dalam. Banyak kenangan tumpah dalam diam, seolah waktu ikut berhenti untuk memberi ruang bagi rasa haru yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Perwakilan SMA Negeri 1 Wirosari, Bapak R. Iguh Prasetyo, S.Pd., turut memberikan sambutan kesan dan pesan:

“Saya ucapkan selamat kepada Ibu Badriyah, Bapak Rasidi, dan Bapak Sudarsono yang telah sukses melaksanakan tugas.”

Proses penyerahan kenang-kenangan dilakukan sebagai wujud penghormatan dan cinta:

  • Dharma Wanita kepada Ibu Badriyah, S.Pd. dan Ibu Sudarsono.
  • Tenaga Kependidikan (TU) kepada Bapak Rasidi dan Bapak Sudarsono.
  • MGMP Matematika kepada Ibu Badriyah, S.Pd.
  • Hadiah dari sekolah diserahkan oleh Ibu Endang Hartiningsih, S.Pd.

Setiap bingkisan bukan hanya simbol penghargaan, tetapi juga doa yang terselip di dalamnya—doa agar perjalanan baru para purna tugas ditemani berkah yang melimpah.

Sesi terakhir ditutup dengan foto bersama dan saling bersalaman. Ruangan dipenuhi tawa, kenangan, dan harapan. Aula hari itu menjadi saksi pertemuan dan perpisahan yang akan dikenang sepanjang masa.

Namun saat acara selesai dan para guru mulai meninggalkan aula, tiba-tiba mereka dipanggil kembali. Bapak Kepala Sekolah, Arif Mahmudi, S.Pd., M.Pd., M.Si., telah tiba dari dinas luar.

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat hadir dari awal, serta ungkapan terima kasih yang tulus kepada para purna tugas:

“Terima kasih kepada Ibu Badriyah, Bapak Sudarsono, dan Bapak Rasidi atas dedikasi, ketulusan, dan pengabdian panjang yang telah diberikan. Semoga masa purna tugas menjadi masa penuh kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan. Jasa kalian akan selalu kami kenang.”

Hari itu bukan sekadar acara pelepasan, melainkan kisah tentang pengabdian, perpisahan, dan cinta pada dunia pendidikan. Meski langkah mereka kini berpindah arah, jejak kebaikan yang pernah ditinggalkan akan tetap hidup dalam hati keluarga besar SMA Negeri 1 Wirosari.

Penulis: Arti Kusuma Dini A. (X.8), Tim Jurnalistik SMAN 1 Wirosari


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini